Jumat, 20 Maret 2015

Teknik Dasar Lompat Tinggi Gaya Straddle

  • 1. Teknik Dasar Lompat Tinggi Gaya Straddle Kelangsungan gekan lompat gaya straddle dapat dibagi ata awalan, tumpuan , melewati mistar dan mendarat. a. Awalan Awalan lompatan tinggi gaya straddle dilakukan dalam garis lurus yang menyerong dari permukaan depan matras pendaratan. Sudut yang disarankan adalah sekitar 200 - 300 dari garis lurus matras, tetapi dapat juga awalan tersebut berbentuk lengkungan dengan sudut 450 – 55 0 terhadap letak mistar. Kecepatan dalam melakukan awalan diperlukam untuk member momentum terhadap badan untuk melewati mistar. Oleh sebab itu awaln dilakukan dengan kecepatan yang cukup tinggi. Panjang awalan sebanyak delapan langkah yang terdiri dari empat langkah terakhir lebih dari pada empat langkah yang pertama. Agar selalu bertumpu pada titik tumpu yang tepat dianjurkan menggunakan tanda-tanda. Kalau tumpuan dilakukan dengan kaki kiri, maka awalan dimulai dari sebelah kiri bak lompat. b. Tolakan Tolakan pada saat melakukan tumpuan dilakukan dengan kuat agar menghasilkan gerakan naik yang maksimal. Untuk mencapai ini, langkah terakhir agar lebih lebar dengan sikap badan agak menengadah disertai gerakan ayunan ke atas untuk membantu mengangkat titik berat badan lebih tinggi. Sikap badan yang agak menengadah menyebabkan sudut tumpuan yang besar. Sehingga akan mempermudah gerakan mengayun kaki yang juga membantu gerakan ke atas. Gerakan kaki ayuna dalam keadaan luru tetapi tidak kaku. Setelah kaki kanan ayunkan ke atas dan badan terangkat dengan kaki tumpu lepas dari tanah, kaki ayun tersebut tidak lurus lagi. Ayunan kaki lebih tinggi dari pada kepala dan melewati mistar lebih dalu dari badan yang lain dan di usahakan agar lengan kiri tidak sampai ,menyentuh mistar. c. Bentuk badan saat melewati mistar Setelah mencapai titik tonggi maksimum, badan diputar ke kiri penuh dengan kepala mendahului lewat mistar. Perut dan dada menghadap ke bawah, kaki tumpuan yang semula bergantung, ditarik dalam sikap kangkang pada saat ini kaki kanan sudah turun dan tngan sudah bersiap-siap membantu mendarat. d. Mendarat Setelah melewati mistar, pelompat dapat langsung jatuh bertumpu pada punggung yang tidak membahayakan. Tetapi kalau tempat pendaratan terbuat dari bak pasir pendaratan dilakukan dengan kaki kanan( kaki ayun ) dan di bantu oleh kedua tangan. Kalau badan akan di jatuhkan, yang jatuh terlebih dahulu adalah pundak bagaian kanan dan kemudian terus berguling.
  • 2. Lompat tinggi termasuk salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik.Lompat tinggi itu sendiri adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua tiangnya.Tujuan dari lompat tinggi adalah mendapatkan lompatan yang setinggi mungkin.Ketinggian lompatan yang di capai oleh seorang pelompat terhantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing – masing atlit. Hingga saat ini,ada dua gaya yang di kenal dalam lompat tinggi,yakni gaya guling perut ( straddle ) dan gaya flop.Gaya Stradle adalah gaya dimana ketika badan melewati mistar dengan cepat diputar dan dibalikkan,sehingga sikap badan di atas mistar telungkup. a. Sarana dan Prasarana 1. Awalan a) Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m b) Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100 2. Tiang Lompat Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m. 3. Bilah Lompat Terbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai dengan : a) Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg b) Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm c) Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm 4. Tempat Pendaratan Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm.
  • 3. b. Macam – macam Gaya Lompat tinggi 1. Gaya Gunting ( scissors/scott) 2. Gaya Guling sisi ( western Roll ) 3. Gaya Guling Perut ( straddle ) 4. Gaya Memutar ( Flop ) c. Teknik Dasar lompat Tinggi Gaya Straddle 1. Awalan Awalan harus dilakukan dengan cepat dan menikung dengan langka sekitar 3,5,7,9 langkah. Tujuan dari awalan ini adalah sebagai berikut : a) Mempersiapkan diri untuk melakukan tolakan melalui irama awalan b) Mempersiapkan diri untuk memperoleh sudut lepas landas. c) Menciptakan arah gerak horizontal diubah ke dalam kecepatan vertical. 2. Tolakan Tolakan menggunakan salah satu kaki yang terkuat,apabila tolakannya menggunakan kaki kanan maka awalan dilakukan di sebelah sisi kiri mistar. Tujuan dari melakukan tolakan adalah sebagai berikut : a) Mengembangkan kecepatan menolak pada sudut lintasan berat badan yang optimal. b) Memperoleh saat – saat untuk memutar yang di perlukan pada tahap melewati mistar c) Mengubah arah gerak horizontal menjadi arah vertical. 3. Sikap Badan di atas Mistar Sebaiknya sikap badan pada saat di atas mistar telentang dengan kedua kaki tergantung lemas.Usahakan dagu agak ditarik ke dekap dada,serta punggung berada di atas mistar yang merupakan busur yang melenting. Tujuannya adalah sebagai berikut a) Membawa bagian tubuh melewati mistar dengan nyaman b) Membawa titik berat badan sedikit mungkin dengan mistar tanpa menyentuh atau menjatuhkan c) Menciptakan agar pendaratan dengan baik dan selamat 4. Mendarat Sikap mendarat adalah sikap jatuh setelah melewati busa,sedangkan cara yang baik dalam melakukan pendaratan adalah sebagai berikut a) Jika pendaratan terbuat dari matras,maka posisi jatuh adalah sisi bahu dan punggung terlebih dahulu b) Jika pendaratan dilakukan di atas pasir,maka yang mendarat lebih dahulu adalah kaki.Ayun kaki kanan kemudian berguling ke depan ,bertumpu pada pundak bahu kanan. d. Peraturan Perlombaan Lompat Tinggi 1) Tolakan menggunakan satu kaki 2) Pelompat boleh melompat sesuai dengan ketinggian yang ia kehendaki 3) Urutan pelompat diatur dengan cara diundi. 4) Juri mistar mengumumkan tinggi mistar yang akan dilewati pertama kali. 5) Peserta tidak boleh menggunakan tempat tolakan atau awalan untuk melakukan latihan e. Sah dan tidaknya hasil lompatan
  • 4. 1) Menumpu dengan dua kaki. 2) Menjatuhkan bilah lompat 3) Dipanggil lebih dari 3 kali atau lebih dari 2 menit tidak hadir. 4) Menyentuh tanah atau daerah pendaratan tanpa melalui mistar lompat. 5) Meninggalkan atau memberi tanda pada daerah lompat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar